The End Of The Story

Selasa, 23 Februari 2010 20.15


Title: The End Of The Story
Genre: Pikir ndiri.. XD~


Aku berjalan di Mall yang ramai tanpa memperhatikan apapun. Mulai merasa bosan, aku mengambil I-pod dan headset dari dalam tas. Aku memilih lagu favorit ku, tapi lain dari biasa nya kali ini aku memilih lagu bernuansa melow yang sesuai dengan perasaan ku sekarang.
Aku memasukan I-pod ku ke dalam saku jaket ku, lalu berjalan lagi, tanpa tujuan...
”Uuh.. lagi-lagi aku harus kehilangan sahabat yang sangat berarti bagi ku, tapi aku juga tidak bisa menyalahkan nya, penyakit itu datang secara tiba-tiba pada nya” batin ku, ”Aku sendiri juga tidak tau kalau penyakit nya parah, dan akhir nya dia harus meninggal 3 hari yang lalu”
Tanpa sengaja aku melewati karaoke box di game center. Aku medengar suara anak laki-laki yang sedang menyanyi dengan keras nya, sampai-sampai suara lagu di I-pod ku kalah keras.
”Orang ini seperti nya sedang melampiaskan kemarahan nya” batin ku, ”Tapi masa dengan menyanyi?”
Aku mencoba mengintip sebentar. Aku berpikir untuk masuk ke karaoke box juga untuk menhilangkan rasa sepi ku. Aku menuju ke penukaran koin, namun...
”Eh?? Ruangan nya penuh?!” kata ku kaget, dan mbak di penukaran koin itu hanya mengangguk
”Biar dia satu ruangan dengan ku”
Serentak aku membalikan badan ku, dan ternyata itu adalah anak cowo di ruangan karaoke box yang sempat ku intip tadi! Aku jadi curiga kenapa dia mau satu ruangan dengan ku? Tapi, seperti nya aku pernah melihat orang ini sebelum nya, lalu aku pun setuju untuk satu ruangan dengan nya.
Sesampai nya di ruangan karaoke box, tanpa basa-basi aku langsung bertanya pada nya
”Kenapa kamu mau satu ruangan dengan ku?” tanya ku
”Soalnya kamu kelihatan stres banget, kamu oang yang tadi mengintip ku kan? Aku jadi malu” kata cowo itu dengan tertawa
Wajah ku memerah karena malu, ternyata orang ini menyadari nya
”Nah, mumpung sudah masuk ayo kita nyanyi sepuas nya!” kata nya
”Aku yang membayar jadi aku yang menyanyi lebih banyak!” kata ku seraya menyambar mike yang di bawa cowo itu
1 jam berlalu kami bernyanyi, aku sudah capek sekali, aku mengambil botol minum dalam tas ku
”O iya, siapa nama mu?” tanya cowo itu
Aku meletakan botol minum ku, “Memang nya penting ya?”
”Tentu saja! Kalau aku tidak tau nama mu aku harus memanggil mu apa?”
Aku tidak menghiraukan kata-kata nya, setela merasa tenaga ku sudah pulih, aku memutuskan untuk pulang. Ketika aku membuka pintu karaoke box, cowo itu menegurku
”Hei! Aku Richard Anderson” kata nya
Aku berhenti di pintu itu dan menghela napas
”Karin Stevanie” kata ku, ”Panggil saja Karin”
Aku pun berjalan keluar dan pulang ke rumah

*******

Keesokan hari nya, ketika aku sedang makan siang di sebuah cafe aku melihat Richard, dan ternyata dia juga menyadari keberadaan ku. Dia melambaikan tangan nya pada ku, lalu menuju ke tempat ku
”Hei, kamu sering makan siang di sini?” kata nya seraya duduk di depan ku
”Tidak juga” jawab ku singkat
”Kamu tidak sekolah? Ini kan jam sekolah” Richard melihat jam tangan nya
”Sekarang masih tanggal 3 januari, sekolah tentu saja libur” kata ku, lalu melanjutkan makan
Sementara aku makan aku merasa Richard menatap ku, lalu aku menatap nya juga
”Apa lihat-lihat?” kata ku kesal
”Tidak, aku cuma berfikir, kok kamu dingin sekali tiap ketemu aku” kata Richard
”Hah? Jadi aku harus berakrab ria dengan orang yang tidak ku kenal?” kata ku, lalu meminum jus jeruk ku
”Wah, kejam nya, aku ini kan kakak kelasmu sendiri, masa tidak ingat?” kata Richard
Aku kaget dan akhir nya tersedak, ”K-kakak kelas??”
Richard mengangguk. Pantas aku seperti pernah melihat wajah nya sebelum nya
”Terus aku mau tanya, kenapa akhir-akhir ini kamu kelihatan depresi sekali?” kata Richard ragu-ragu
Sial, ternyata dia menyadari nya, padahal aku sudah berusaha menutupi nya dengan bersikap cuek. Aku merasa Richard suka ikut campur sekali, tapi sekarang aku sangat membutuhkan ’teman curhat’ karena nya aku memutuskan untuk menceritakan nya pada Richard
”Aku ini sial banget, dulu aku pernah kehilangan sahabat ku karena dia menghianati ku, sekarang ketika aku merasa aku mempunyai sahabat yang benar-benar mengerti aku, dia malah terserang penyakit parah dan harus meninggal” kata ku dengan menghela napas
”He? Kamu ini bodoh ya” kata Richard, ”Selama kita masih bisa hidup, itu arti nya kita tidak sial sama sekali, masa kamu tidak tahu teori umum seperti itu?”
Aku kesal sekali karena kata-kata Richard ada benar nya, tapi aku juga tidak mau kalah
”A-aku benci kalau di ceramahi! Apalagi dengan orang seperti mu” kata ku denga memalingkan wajah ku
”Hahaha... aku tidak peduli” kata Richard dengan tertawa
Entah kenapa sejak pertemuan kedua kami di cafe itu, kami jadi lebih sering bertemu, begitu juga di sekolah, aku juga mulai bisa menghilangkan kesepian ku ini. Dan entah sejak kapan aku mulai merasakan debaran ini setiap bertemu Richard
”Aduh... aku ini kenapa ya? Aku terus deg-degan kalau bertemu Richard, padahal biasa nya tidak, menurut mu gimana Gita?” tanya ku pada Gita, teman sbangku ku
”Dasar bodoh!” kata Gita seraya mengacak-acak rambut ku, ”Itu nama nya jatuh cinta, memangnya kamu anak SD yang masih harus di beritahu soal ini?”
Aku merapikan rambut ku, ”A-aku suka Richard?”
aku memutar-mutar pensil ku dan melamun. Masa aku suka Richard? Tapi mungkin juga ya, dia kan baik, juga ceria dan dia bisa menghilangkan rasa sepi ku
RRRRR, ponsel ku bergetar. Aku mengambil ponsel dari saku ku, ternyata SMS dari Richard! Aku mulai membaca nya

To: Karin
Happy Birthday Karin...!! XD~
Buat kado ultah mu, gimana kalau nanti malam aku mentraktir mu makan di cafe happy??
From: Richard

Aku tersenyum membaca SMS dari Richard, dengan cepat aku membalas SMS nya

To: Richard
Bodoh! Tentu saja aku mau
Memang nya ada orang yang tidak mau di traktir?
From: Karin

*******

Malam nya aku mengenakan terusan pink simpel, tapi terlihat manis, aku melilitkan syal transparan di leher ku. Jujur saja aku sedikit canggung, apalagi cafe tempat Richard mentraktir ku ini bisa terbilang mahal
”Anoo... memangnya tidak apa kau mentraktirku begini?” kata ku gugup
”He? Kamu tidak suka? Bukan nya tadi kamu yang bilang kalau tidak ada orang yang tidak mau di traktir?” kata Richard
”B-bukan begitu, ini kan ulang tahun kutapi malah kamu yang mentraktir ku, bukan nya terbalik?” kata ku
”Ah... tidak apa, ini kan keinginan ku sendiri” kata Richard
Aku senang sekali atas kebaikan Richard, aku sudah memutuskan, kalau kami sudah selesai makan aku akan mengatakan perasaan ku pada Richard!
Namun tiba-tiba dari arah pintu terlihat segerombol pria memakai pakaian serba hitam mendobrak pintu cafe
”SERAHKAN SEMUA HARTA KALIAN KALAU TIDAK INGIN MATI!!” teriak nya
Perampok! Semua orang tercengang dan langsung diam, suasana yang tadi nya gembira hilang seketika. Aku takut sekali, yang hanya ada di pikiran ku hanyalah kabur
Aku mulai melangkahkan kaki ku dan mulai berlari menuju pintu keluar cafe, walau Richard sempat mencegahku aku tidak peduli
”Hei!! Mau kabur kamu?!!” teriak seorang perampok
Perampok itu mengejar ku, dia mengeluarkan pisau dari balik jubah nya. Perampok itu berniat membunuh ku! Aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, aku pasrah saja dan menutup mata ku. Sekilas aku melihat perampok itu sudah mengayunkan pisau nya pada ku, tapi aku tidak merasa sakit sama sekali.
Apa aku sudah berada di surga?
Aku membuka mata ku, dan melihat ada banyak darah di tangan ku. Lalu aku mulai sadar kalau itu bukanlah darah ku sendiri. Dengan perasaan cemas aku melihat siapa pemilik darah ini, aku membelalakan mata ku karena kaget
”RICHARD!!” teriak ku
Ternyata dia melindungi ku! Aku terharu sekali tapi aku sangat sedih, kenapa dia melindungi ku?!
”K-kenapa?! Kenapa aku harus kehilangan orang yang ku sayangi lagi?!!” teriak ku histeris
Aku melihat pisau yang tertancap di punggung Richard dan menarik nya
”Sudah cukup!! Aku tidak mau kehilangan siapapun lagi!! Kalau sepeti ini terus tidak artinya aku hidup!” teriak ku, lalu aku pun menusuk diri ku sendiri dengan pisau yang ku pegang

*******

”Selama kita masih bisa hidup, itu artinya kita tidak sial sama sekali” aku tidak akan pernah melupakan kata-kata Richard. Tapi manusia juga tidak bisa hidup sendiri tanpa ada orang yang di sayangi nya di sisinya. Karena itu aku lebih memilih untuk pergi bersama mereka...

*******

Orang-orang berpakaian hitam sedang melakukan upacara pemakaman. Terlihat seorang gadis meletakan satu ikat bunga mawar putih di sebelah batu nisan bernamakan KARIN STEVANIE
”Kamu memang benar-benar teman ku yang bodoh!” kata Gita dengan meneteskan air mata
Di sebelah nisan tersebut terdapat sebuah nisan bernamakan RICHARD ANDERSON

-END-

Label:


0 lovely notes