A Never Ending Story Chapter 2

Jumat, 19 Februari 2010 17.32


A Never Ending Story
Chapter 2



Chapter 2


"Lho.. Kamu.."
Refleks Michelle menunjuk anak tersebut, tidak hanya Michelle anak laki-laki it ternyata juga sama kaget nya dengan Michelle. Michelle terheran-heran melihat anak itu, sesaat mereka sama-sama diam, membuat para staf ikut bingung
"Kalian ini kenapa saling menunjuk satu sama lain??" Tanya Chyntia
"Wah.. Wajah mu mirip sekali dengan ku!" Kata Michelle kagum, "jangan-jangan kita ini saudara" michelle tertawa
Anak laki-laki itu hanya diam, Michelle menarik tangan anak itu
"Aku Michelle Lawarence! Salam kenal, kalau kamu?"
"M-Michael Wijaya" kata nya ragu-ragu, "Aku kakak Michelle Laura"
"Eh? Kakak Laura? Wah.. Kalian kembar ya?" Kata Michelle, "Tapi kalian kok tidak persis ya?"
"Haha.. Sudah jangan bahas itu, ayo kita mulai pemotretan nya" kata Michael
"Ok! Padahal aku masih mau ngobrol" kata Michelle
1 pemotretan ini berjalan, dan akhir nya staf memutuskan untuk mengadakan break
"Michelle kamu boleh break sebentar selama 30 menit, setelah itu kamu berganti pakain untuk pemotretan selanjut nya" kata Chyntia
"30 menit? Sebentar sekali" keluh Michelle, dia melihat Michael sedang duduk sambil meminum the, Michelle berniat menghampiri nya
"Hei" sapa Michelle seraya duduk di sebelah Michael, "Kamu masih 15 tahun sama seperti ku kan? Kamu hebat banget, masih muda tapi sudah profesional"
"Tidak juga" jawab nya singkat, "Kamu sendiri juga masih 15 tahun tapi sudah jadi model profesional kan?"
Michelle kaget dengan jawaban Michael, "Haha.. Benar juga ya" kata Michelle dengan menggaruk-garuk kepala nya
"Jujur saja aku kaget kalau wajah kita ini mirip, aku pernah melihat mu sebelum nya di majalah-majalah, waktu itu aku berpikir ingin sekali bertemu dengan mu, tidak ku sangka keinginan ku bisa terkabul". Kata Michael
"He? A-aku juga kaget, banget.." Kata Michelle, "Makanya, aku kan sudah bilang mungking saja kita ini bersaudara" Michelle tertawa
"Aku serius" kata Michael
"Sudahlah.. Meskipun kita punya wajah yang mirip, dan kita bukan saudara, anggap saja aku, kamu, dan Laura itu saudara" kata Michelle "Jangan mikir yang berat-berat! Hidup itu jalani saja" Michelle memukul punggung Michael
"Rasa nya tidak cocok kalau kamu yang mengucapkan nya" kata Michael dengan tertawa
"Haha.. Ngomong-ngomong kamu belajar memotret di mana?" Tanya Michelle seraya berjalan ke arah kamera, dan melihat-lihat nya
"Sebenar nya dulu aku juga tidak berminat jadi fotografer, tapi berkat kamera dari ponsel pertama ku, aku jadi suka memotret dan aku mulai menekuni nya" kata Michael
"Tapi berkat ponsel pertama mu juga kamu bisa jadi fotografer profesional seperti sekarang" kata Michelle dengan tersenyum, Michael menatap nya dengan padangan heran
"Menurut ku, kamu lebih pantas jadi jubir atau psikologia saja" kata Michael
"He? Kok begitu?" Michelle heran dengan kata-kata Michael
"Soal nya kamu suka sok akrab, pintar bicara, dan pintar mengambil hati orang" kata Michael
"Yah.. Mungkin lebih baik aku menjadi psikologis saja. Jadi model itu memang menyenangkan, tapi berat juga kalau kita di suruh untuk menjaga image, harus bersikap pura-pura manis, padahal kekurangan ku banyak juga lho!" Kata Michelle dengan tertawa, "Tapi pekerjaan ini tetap terasa menyenangkan bagi ku"
"Kamu curhat sama aku ya?" Kata Miichael
Tidak lama kemudian Chyntia memanggil Michelle untuk berganti pakain, dengan cepat Michelle pergi ke ruang ganti.
»»»»
Sekitar jam 5 sore pemotretan itu sudah selesai, Michelle pulang ke rumah untuk beristirahat sebentar karena pukul 7 nanti dia harus menghadiri pesta di sebuah hotel.
Michelle menjatuhkan badan nya di kasur nya yang empuk dan berguling-guling di kasur nya
"Uuh.. Hari ini senang sekali! Bisa dapat 2 teman baru, tapi pas juga ya mereka kakak beradik" kata Michelle
Michelle bangun dan duduk di kasur nya dan mengingat pertemuan nya dengan Michael, "Kenapa wajah kami berdua bisa begoitu mirip ya?" Michelle berpikir dan mencoba untuk mengingat sesuatu, dia berpikir mungkin dia meluopakan sesuatu yang berhubungan dengan Michael
"Apa kami ini bersaudara? Atau aku anak gelap papa? Atau anak gelap mama??" Michelle mulai kalut, "Gawat.. Pikiran ku malah melantur"
Jam menunjukan pukul 6 kurang 10, Michelle memutuskan untuk mandi, selesai mandi Michelle menggeledah hampir seluruh isi lemari nya, mencari baju yang menurut nya bagus dan akhirnya ia memilih gaun malam berwarna hitam.
Jam sudah menunjukan pukul 7 kurang 15 menit, michelle bergegas berangkat pergi ke hotel bersama chintya managernya, sesampai nya di sana dia tidak melihat siapapun, Michelle jadi bingung sendiri
"Loh chintya pestanya mana??" Tanya michelle dengan binggung.
"Bentar lagi acaranya di mulai" jawab chintya dengan tegas, Chyntia menarik ku ke dalam hotel, ruangan nya sangat gelap semua lampu padam, Michelle ketakutan sendiri karena dia takut gelap.
Namun tiba-tiba seluruh ruangan menyala dengan terang, lampu berwarna warni mulai tampak,
"SURPRISE!!!"
Michelle kaget, para staf berkumpul di sana, bahkan Michael juga ada di sana bersama kedua orang tuanya dan Laura. Tidak di sangka-sangka, ternyata kedua orang tua Michelle juga datang!
"Kenapa kalian ada di sini?" Kata Michelle seraya ke tempat Michael dan Laura
"Hari ini kan ulang tahun mu! Masa kamu lupa?" Kata Chyntia, Michelle lupa akan hari ulang tahun nya sendiri
"Eh? Karena terlalu sibuk, aku jadi lupa" kata Michelle dengan menggaruk rambut nya
"Selamat ulang tahun ya!" Kata Michael
"Happy birthday ya!" Kata Laura dengan menyalami tangan Michelle
"Trimakasih ya semuanya!" Kata Michelle, "Aku senang dengan perhatian kalian"
"Tapi ini bukan sekedar pesta ulang tahun mu Michelle" kata seorang pria paruh baya yang memakai jas hitam rapi, di sebelah nya ada seorang wanita dengan penampilan yang sangat elegan
"Mama! Papa!" Kata Michelle kaget, "Bukan nya kalian sedang berada di jerman?" Kata michelle terheran heran.
Mama dan papa Michelle tersenyum-senyum, Michelle semakin heran dengan sikap kedua orang tua nya.
"Mama dan Papa memang di sana tapi mama dan papa pulang untuk memberi tau kamu sesuatu" kata sang mama
Lalu mama Michelle mengeluarkan sebuah kertas, sekilas Michelle melihat tulisan 'Selamat kepada Michelle Lawrence', Michelle pun menduga kalau itu adalah sebuah sertifikat yang di tujukan padanya
"He? Itu sertifikat ap??" kata michelle penasaran
"Ini bukan sertifikat, tapi beasiswa" kata mama Michelle seraya mendekati Michelle, "Kamu mendapatkan beasiswa sekolah modeling di paris Michelle!!" mama Michelle tersenyum bangga

Label:


0 lovely notes